Kamis, 10 Desember 2009

hari anti korupsi sedunia di palu sulawesi tengah


Hasil Monitoring dan kronologis unjuk rasa memperingati
Hari Anti Korupsi Sedunia
Tanggal 12 Desember 2009 di Kota Palu
Sulawesi Tengah
IWAN AMBO.ST

AKSI I /( CIVITAS AKADEMIK UNTAD)
Massa Univ. Tadulako : BEM HUKUM, & PUSKAK ( Pusat Studi Kajian Anti Korupsi) Fak. Hukum, BEM FISIP, BEM MIPA, BEM FKIP, BEM Pertanian, BEM Ekonomi, BEM TEKNIK
Pukul 09. 09 WITA
Sekitar ± 500 Massa yang berasal dari mahasiswa Universitas Tadulako beserta beberapa orang perwakilan civitas akademika dengan mengendarai motor, angkot dan sebuh truck yang memuat sound sytem sebagai alat pendukung orasi memasuki jl. Dr. Samratulangi menuju depan kantor DPRD Sulteng untuk melakukan orasi terkait peringatan hari anti korupsi sedunia.

Pukul 09.32 WITA
Massa Berhenti tepat didepan kantor DPRD yang berhadapan langsung dengan kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Orasi dibuka oleh salah seorang perwakilan Civitas akademika yakni Suardin yang dalam hal ini sebagai pembantu Dekan III fak. FISIPOL Untad. Kemudian orasi dilanjutkan oleh presiden mahasiswa universitas tadulako Asral Lalahe yang saat ini mengenyam pendidikan di fak. Hukum Untad . selanjutnya orasi dilanjutkan oleh beberapa mahasiswa lainnya. Isi tuntutan mereka yang diedarkan melalui selebaran yakni:
1.Mengusut dan menuntaskan kasus – kasus yang diduga sebagai tindak pidana korupsi,
2.menuntut dan menjatuhkan hukuman seberat – beratnya kepada pelaku tindak pidana korupsi yang terbukti,
3.berantas para koruptor sampai keakarnya, bersihkan peradilan dari Judicial Corruption ( mafia peradilan ).


Pukul 09.40 WITA
Walikota palu H. Rusdi Mastura berkesempatan naik keatas truck sound system untuk melakukan orasi serta dukungannya terhadap pemberantasan korupsi di indonesia khususnya Di daerah sulawesi tengah dan sekaligus memberikan pujian kepada mahasiswa atas kepeduliannya terhadap pembangunan negara yang bersih dari tindakan korupsi.


Pukul 09.54 WITA
Pembantu Rektor III UNTAD Supriadi, SH,MH melakukan orasi untuk menegaskan bahwa aksi mereka tersebut adalah aksi damai yang semata – mata mengingatkan kepada para aparat penegak hukum untuk tidak membiarkan para koruptor bebas dari jeratan hukum. Setelah itu Supriadi langsung mengajak seluruh mahasiswanya untuk pulang dan melanjutkan proses pembelajaran dikampus untad hari itu juga.


Aksi II /( FPRM SULAWESI TENGAH)
Massa: FRONT PERSATUAN RAKYAT MISKIN SULAWESI TENGAH (FPRM-SULTENG),KPRM,- PRD, LMND-PRM, KOMA, PROGRESIF, FEMME-PROGRESSIF, PERSATUAN MAHASISWA PRO DEMOKRASI, KOMRAD, SRMK – PRM)

Pukul 10.01 WITA
Di depan massanya yang hanya berkisar 16 orang, Taufik sebagai koordinator lapangan saat itu langsung melakukan orasi dan tuntutan terhadap pemerintah agar segera menyelesaikan dan mengusut tuntas kasus – kasus korupsi yang terjadi di negara ini. dalam orasinya taufik menegaskan bahwa rezim SBY – Boediono Tidak membangun Industri nasional melainkan berpihak hanya kepada kepentingan pemodal asing.
Dalam selebaran tertulisnya penegasan tuntutan itu berupa:
1.Rakyat bersatu, lawan kapitalisme dan budaya korupsi; bangun organisasi rakyat mandiri yang non kooperasi dan non kooptasi di semua teritori.
2.Adili dan sita harta para koruptor.
3.Usut tuntas seluruh kasus korupsi ( Soeharto, BLBI,Edi Tansil, Bank Century,dll)
4.Usut tuntas kasus korupsi di tubuh TNI, POLRI, KPK, BPK, DPR, Kejaksan dan diseluruh lembaga pemerintahan ( Eksekutif,legislatif, maupun yudikatif)
5.Pendidikan dan kesehatan gratis untuk membangun tenaga produktif rakyat
6.ganti pemerintahan agen penjajah modal dengan pemerintahan politik rakyat miskin.

Pukul 10.47 WITA
Setelah bergantian melakukan orasi, Massa aksi mulai melakukan pembakaran terhadap poster gambar Presiden SBY yang saat itu langsung direspon oleh aparat kepolisian. Aparat mencoba menghentikan dengan menyita gambar tersebut. Hal itu sempat memicu emosi para massa aksi dengan meneriakkan cacian dan makian kepada aparat. Beruntung kondisi tersebut tidak berlangsung lama dan situasi kembali kondusif.


Aksi III /( FRONT MAHASISWA ANTI KORUPSI)
Massa: BEM STAIN, BEM AMIK TRI DARMA, BEM FAPERSIK UNISA, BEM STISIPOL, BEM JUSTITIA, DEMA FAKUM UNISMUH, BEM STPL, BEM STIMIK BINA MULYA PALU, POSKO RELAWAN ANTI KORUPSI

Pukul 10.27 WITA
Sementara itu pada waktu yang bersamaan FMAK
(Front Mahasiswa Anti Korupsi) dengan koorlap bernama Fadli masuk ke area Jl. Dr. Samratulangi untuk melakukan orasi dan tuntutannya. Masa berhenti tepat di depan kantor Bank Indonesia yang juga tepat berhadapan dengan kantor KEJATI Sulteng.
Masa yang berjumlah ± 67 orang tidak jauh berbeda dengan masa aksi lainnya yakni menuntut pengusutan tuntas kasus – kasus korupsi yang ada di indonesia. Khusus di daerah sulawesi tengah.
Isi amanat mereka yang ditulis dalam selebarannya :
1.Fakta dibalik kriminalisasi KPK agar segera dibuka kepada publik. Para mafia/ markus/ buaya yang menjadi dalang dibalik kriminalisasi KPK harus segera ditangkap dan diadili. Kami curiga terdapat benang merah antara kriminalisasi KPK dengan skandal Bank Century.
2.Menghimbau kepada Wakil Presiden Boediono dan Menteri keuangan Sri Mulyani untuk segera mundur dari jabatannya demi mempertanggung jawabkan kerugian negara sebesar 6,7 Trilyun dalam skandal Bank Century. Presiden SBY pun untuk membuktikan niat baiknya, juga harus bersedia dan bersiap dipanggil oleh Pansus Angket Century untuk menjadi saksi dalam pembongkaran skandal bank century.
3.DPR agar serius dan bersatu mendukung tegaknya keadilan dengan terbongkarnya skandal Bank Century melalui hak angket Century. Peringatan kami “ setiap personal ataupun fraksi di DPR yang menghalang – halangi cepat atau lambat akan dicabut mandatnya oleh para konstituennya di seluruh indonesia.
4.Menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk segera membentuk posko – posko anti korupsi di kota/ kabupatennya. Hanya dengan peran aktif rakyat sajalah korupsi di seluruh wilayah indonesia dapat diberantas.
5.menghimbau kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk menuntaskan kasus – kasus korupsi yang ada di Sulteng


Aksi IV /KUAK ( KOMITE AKSI UNTUK KEADILAN) SULTENG
Massa: CHEDARIP SULTENG, YPR, SNTP, FNBI Palu, LPS-HAM Sulteng, LBHR Sulteng, KPPA Sulteng, YMP, PBHR SULTENG, WALHI SULTENG, SPHP SULTENG, INSTAL Sulteng, SB Sulteng, SP Sulteng, YAMMI Sulteng, HMI MPO, BEM Amik Tri Dharma, BEM STISIPOL, BEM STAIN, BEM PERIKANAN UNISA, BEM STIMIK BINA MULYA, BEM ASMHI SITA, BEM UNISA, LMND Palu, YTM, JATAM Sulteng, AMA – KAMILISI, SRMI Sulteng, LPMI, AJI Palu, PAPERNAS Sulteng, GMKI Sulteng.

Jumlah Masa : ± 400 Orang
Koorlap : Albar (LMND Palu)
pukul 10 : 44 WITA
Masa aksi berikutnya yang mengatas namakan KUAK memasuki area Jl. Dr. Samratulangi yang sebelumnya berkumpul di Taman Gor Palu. Masa aksi tersebut menggunakan alat Sound system sebagai pengeras suara pada saat orasi. Dalam tuntutannya di depan MAPOLDA SULTENG, isi orasi hampir tidak jauh berbeda dengan masa aksi lainnya yang telah melakukan orasi sebelumnya.
Masa aksi juga melibatkan sejumlah elemen masyarakat perempuan sulawesi tengah.
dalam selebaran tertulisnya KUAK juga menuliskan beberapa data temuan mereka mengenai kasus korupsi di indonesia dan khususnya yang terjadi didaerah propinsi sulawesi tengah. Data tersebut anatara lain menyebutkan bahwa kasus mega korupsi seperti kasus BLBI, kasus PLTU Borang SUMSEL, kasus korupsi penjualan kapal tanker pertamina (VLCC) dan kasus BPPC Tomy, kejaksaan agung sjustru mengeluarkan surat SP3.
Didaerah Sulteng juga tidak luput dari tuntutan penyelesaian kasus korupsi seperti diantaranya kasus korupsi dana recovery 58 M, kasus korupsi pembangunan gedung Dharma Wanita, kasus dugaan korupsi di KPU kota Palu, Donggala, dan Parimo. Kasus korupsi dana DAK kota palu, Korupsi ditubuh KONI Sulteng. Meminta kejelasan berkas kasus pengadaan kapal fiber glass di Wil. Kab. Morowali. Masa aksi juga mempertanyakan kasus korupsi yang dilakukan oleh REKTOR UNTAD Sahabudin Mustapa kepada pihak POLDA SULTENG.

Pukul 10.57 WITA
Masa aksi berusaha masuk kedalam MAPOLDA Sulteng untuk menemui KAPOLDA. Namun niat tersebut dihalangi oleh barikade anggota kepolisian yang berdiri didepan pintu pagar MAPOLDA. Aksi saling dorong sempat terjadi. Sementara orator RUDI ASIKO dan EDMON aktivis dari KONTRAS, serta ALBAR aktivis LMND, terus memberikan semangat kepada aksi masa untuk mendesak bertemu dengan KAPOLDA SULTENG yang baru.

Pukul 11.14 WITA
Akhirnya untuk meredam keinginan aksi masa, AKBP IRFAIZAL NASUTION selaku Kadiv Humas POLDA Sulteng keluar untuk mewakili pernyataan KAPOLDA yang saat itu sedang berada di luar kota. Kadiv Humas melalui pernyataannya menyebutkan bahwa POLDA SULTENG mendukung sepenuhnya pemberantasan korupsi di sulawesi tengah. Beliau juga sempat menyebutkan bahwa saat ini ada 15 kasus korupsi yang sedang dalam tahap penyidikan oleh pihak POLDA Sulteng. Kemudian Albar yang saat itu bertindak sebagai koorlap mempertanyakan kasus korupsi yang dilakukan oleh REKTOR UNTAD yang sampai saat ini tidak ada kejelasan status. Kadiv Humas mengakui bahwa berkas dari kasus tersebut sudah beberapa kali dilimpahkan kepada pihak kejaksaan namun selalu saja oleh pihak kejaksaaan dinyatakan tidak lengkap. Masa aksi langsung menyatakan kekecewaannya terhadap pernyataan Kadiv Humas dikarenakan penyelesaian kasus tersebut dinilai hanya jalan ditempat.


Pukul 11.45 WITA
Masa Aksi Meninggalkan Halaman Depan MAPOLDA SULTENG dan bergerak kembali menuju kantor KEJATI untuk meminta kejelasan pernyataan KADIV Humas POLDA Sulteng kepada KEPALA KEJAKSAAN TINGGI PROV. SULAWESI TENGAH.

Pukul 12.31 WITA
Kembali terjadi ketegangan antara aparat kepolisian dengan aksi masa yang ingin memaksa masuk kedalam kantor kejati. Masa aksi bermaksud menemui KAJATI untuk mendengarkan secara langsung pernyataannya mengenai kasus – kasus korupsi yang tidak terselesaikan di Sulawesi Tengah. Aksi saling dorong berlangsung sekitar 15 menit hingga akhirnya mereda saat KAJATI SULTENG keluar untuk menemui aksi masa yang telah menunggu. Penjelasan KAJATI oleh aksi masa dinilai tidak transparan, dan menuding KAJATI SULTENG tidak paham dengan UU Transparansi.

Pukul 12.47
Masa Aksi meninggalkan halaman depan kantor Kejati dan kembali bergerak menuju kantor pengadilan negeri palu yang juga berlokasi di Jl. Dr. Samratulangi.

Pukul 13.05
Setelah melakukan orasi didepan kantor pengadilan negeri palu, masa aksi akhirnya bergerak kembali dan membubarkan diri dengan tertib dan damai.


Aksi V / GERAKAN MAHASISWA SUTENG BERSATU ANTI KORUPSI
Massa: Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADi) Sulteng, BEM FAI UNISA Palu dan BEM FKIP UNISA Palu
Jumlah Masa : ± 43 Orang
Koorlap : Fadel (LS- ADi)
Pukul : 12 .21 WITA
MasaAksi yang bergerak dari Bundaran Jl. Hasanuddin masuk kedalam halaman kantor DPRD Sulteng untuk menemui para anggota legislatif agar bisa mendengarkan aspirasi serta tuntutan mereka tentang penyelesaian kasus – kasus korupsi yang telah terjadi di Sulawesi tengah.

Pukul : 12. 44 WITA
Masa Aksi menuju Depan Mapolda Sulteng untuk membacakan tuntutan mereka serta meminta agar pihak POLDA SULTENG dan Pihak Kejati mampu mengusut tuntas kasus – kasus korupsi yang telah terjadi di Sulawesi Tengah dan tidak pernah selesai. Diantara point – point tuntutan mereka :
1.Mengusut tuntas korupsi dana rehabilitasi gedung KNPI Sulteng
2.Mengusut tuntas dana bantuan pengungsi Poso
3.Mengusut tuntas korupsi dana pemutakhiran data pemilu
4.Mengusut tuntas dana kasus APBD Donggala.


Aksi V HMI DIPO Cab. Palu
Massa: pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cab. Palu
Jumlah Masa : ± 54 Orang
Koorlap : Azwar ( Alumni Mhsw Pertanian Untad)
Sekretariat : Jl. Yos Sudarso Palu

Pukul 12.25 WITA
Masa Aksi yang memulai pergerakannya dari Taman Gor Palu ini dan melewati rute Bundaran Hasanuddin – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Dr. Samratulangi ini berusaha masuk kedalam kantor DPRD Sulteng. Namun niatan tersebut tidak langsungdikabulkan oleh pihak keamanan karena masih ada peserta UNRAS lainnya (Gerakan Mahasiswa Suteng Bersatu Anti Korupsi) yang sedang berada didalam.

Pukul 12. 30 WITA
Masa Aksi bergerak masuk Kedalam Kantor DPRD Sulteng. Masa aksi kemudian disambut oleh beberapa anggota Legislatif yang salah satu diantaranya adalah alumni HMI. Tuntutan dan amanat mulai mereka sampaikan agar pihak DPR bersunguh – sungguh melakukan penyelesaian kasus Bank Century, serta kasus – kasus lainnya yang masih belum terselesaikan di tingkatan aparat hukum. Mereka juga meminta agar INDONESIA harus bersih dari Korupsi, tidak cukup hanya dengan berpidato. Dan Indonesia pun harus bersih dari rekayasa dan konspirasi pelemahan KPK dan lembaga penegak hukum.

Selasa, 23 Juni 2009

negarawan kita

NEGARAWAN YANG BUKAN NEGARAWAN
Oleh; Iwan Ambo,ST
17 Juni 2009.

Ajang Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden semakin dekat, dan bendera perang sudah dikibarkan, peluru Visi Misi masing – masing kandidat pun sudah dilemparkan ke tengah masyarakt. Jargon – jargon yang mengatas namakan kepentingan rakyat kecil semakin membahana ke seluruh penjuru nusantara. Tentunya harapan dari semua ini adalah demi meraih bendera keberpihakan rakyat Indonesia kepada mereka.
Membahas tentang keberpihakan rakyat kepada setiap kandidat, terbersit satu kegelisahan yang cukup menggangu saya. selain penguatan akar rumput yang tidak begitu maksimal, semakin terlihat pula kelemahan setiap kandidat dan unsur Tim suksenya tentang pola penguatan isu yang tidak terpola dan tidak terkontrol yang di lemparkan ke masyarakat pemilih di seluruh wil. NKRI.
Pola penguatan isu yang tidak terpola dan tidak terkontrol perlu untuk sama kita garis bawahi bersama. Mengapa point ini yang menjadi sentral dari sekelumit penulisan kegelisahan saya? Karena jika semuanya kita tidak dicerna begitu dalam dan ikut serta membuktikannya melalui data – data yang valid, persoalan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bangsa menuju proses pemerintahan demokrasi yang sesungguhnya, serta juga cenderung akan berdampak terhadap “Mind Set” anak bangsa terhadap para pemimpinnya.
Pemimpin bangsa ini adalah mereka yang secara tidak langsung mendapat pengakuan dari rakyat sebagai seorang negarawan / negarawati. Sedangkan jika kita merujuk ke definisi Negarawan menurut istilah bahasa, bahwa negarawan/I adalah Orang atauSeseorang yang telah memberikan dampak besar terhadap perkembangan dan kemajuan ideology, kemakmuran, kesejahteraan, dan keamanan suatu negara melalui sumbangsih tanaga dan pemikiran tanpa pamrih.
Jika kita menghubungkan kalimat diatas dengan kondisi tiga pasangan negarawan kita yang sedang berkompetisi menuju kursi Presiden dan calon Presiden periode 2009 – 2014, maka apa yang saya sebut sebagai kegelisahan akan muncul dengan sendirinya. Tentunya factor yang paling mendasar adalah dengan ucapan – ucapan mereka di semua media cetak dan elektronik mengenai hal – hal yang pernah mereka berikan untuk Indonesia akhir – akhir ini disetiap forum diskusi. Saling mengklaim antara kebijakan satu dan kebijakan lain saat mereka pernah menjabat sebagai seorang yang berwenang mengeluarkan kebijakan di negeri ini. Tapi yang mengherankan itu hanya diakui dalam tahapan konteks kebijakan – kebijakan yang populis. Dan peran media disini cukup strategis untuk memperluas wacana tersebut. Program acara terus dirancang untuk memperuncing masalah tersebut. Dan kembali saya mengatakan alangkah rendahnya integritas ketiga pasangan negarawan kita ketika parameter mereka dalam memberi sesuatu untuk Indonesia tercinta ini didasari sebuah pengakuan besar dari rakyat. Dimana letak akal sehat mereka ketika kita kembali mengkaji definisi dari NEGARAWAN itu?. Rakyat Indonesia tidak bodoh, rakyat Indonesia tetap masih menyimpan memory yang sangat kuat tentang apa yang telah mereka berikan kepada Indonesia. Baik atau buruknya yang pernah mereka berikan, itu adalah sebuah kenyataan. Sebab jika harus merunut kebelakang lagi secara lebih spesifik bahwa dapat saya katakan bahwa rakyatlah yang meminta mereka meberi sesuatu yang berguna untuk Indonesia ini. Karena mereka adalah orang yang dipilih langsung oleh rakyat sebagai pemegang mandat pemerintahan.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengambil salah satu sample komunitas yang pernah memberikan sumbangsih tenaga dan pikirannya dalam membentuk NKRI ini. Sebut saja TENTARA VETERAN INDONESIA. Sekali lagi saya ingin mengatakan jika seandainya kelompok tentara veteran Indonesia diberikan kesempatan dalam forum untuk berdialog langsung tentang masalah integritas, loyalitas serta totalitas untuk kemajuan Indonesia ini, saya yakin wajah ketiga competitor kita akan merah karena malu. Mengapa hal itu berani saya katakan? Mari kita amati dengan bijaksana, bahwa veteran yang dalam tulisan ini saya sebut sebagai THE REAL NATION OF INDONESIA tidak pernah berteriak di media – media tentang berapa nyawa teman mereka yang hilang pada saat mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa ini. Mereka tidak pernah meminta suatu kedudukan yang eksklusif dinegara ini, mereka tidak pernah meminta pelayanan kesehatan gratis, mereka tidak pernah meminta taraf hidup mereka dan keturunannya diangkat, mereka adalah orang yang mengerti arti sebuah pengorbanan. Seandainya Soekarno, Hatta, Sultan Syahrir, dan R.A. Kartini masih hidup, betapa sedihnya mereka melihat keserakahan, kesombongan, ketamakan serta kekerdilan pola pikir generasinya dalam mengukur derajat keberadaan bangsa ini. Tidakkah mereka terharu akn syair puisi Chairil Anwar tentang KERAWANG BEKASI? ….” Kami tinggal tulang – tulang berserakan yang diliputi debu, kenang, kenanglah kami….dst
Sekecil atau sebesar apapun yang pernah mereka beri tidak patutlah itu menjadi tolak ukur keberhasilan mereka saat pernah terlibat dalam pemerintahan. Bukti yang sangat nyata adalah masih banyaknya saudara kita yang menanggung kemiskinan, pengganguran, serta gejolak social di tengah masyarakat karena ketidak seimbagan kebutuhan hidup. Pola pikir yang Terlalu premature jika perang pengakuan di media – media itu terus dilakukan demi meraih simpati masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi 8 juli 2009 nanti.
Sekali lagi saya mengajak rekan – rekan yang telah terjebak dalam persoalan ini, mari kita bercermin tentang arti sebuah Integritas, totalitas serta loyalitas. Jangan pernah kita berteriak tentang seberapa banyak yang telah kita berikan untuk Indonesia karena Indonesia tidak pernah berteriak seberapa banyak yang telah dia berikan untuk kita. Seandainya Indonesia mampu berteriak tentang berapa banyak yang dia beri, mungkin pengakuan para negarawan kita diatas tadi hanya seukuran biji jagung diantara jasa Indonesia yang sebenarnya.
semoga Integritas, totalitas serta loyalitas kita untuk Indonesia tetap terjaga sebagaimana mestinya……WASSALAM…..

Selasa, 16 Juni 2009

deklarasi TIM PASOPATI SULTENG

DEKLARASI TIM RELAWAN
PASOPATI ( Prabowo Subianto Pilihan Hati )
PROPINSI SULAWESI TENGAH
OLEH : IWAN AMBO, ST



Hari : Selasa, 16 Juni 2009
Tempat : Sekretariat Tim Pasopati
Jl. Batu Merah Indah No. 4 Palu ( Rmh. Sdr. Herman Toding)
Jam : 16.00 – 18.00 Wita

Berdasarkan surat mandat yang ditujukan langsung kepada Sdr. Herman Toding Cs. (Surat Mandat telah lebih dahulu dilaporkan), maka pada hari, tempat dan waktu yang disebutkan diatas segenap pengurus Tim relawan PASOPATI Prop. Sulawesi Tengah mengadakan Deklarasi pengukuhannya untuk mengusung dan memenangkan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri – H. Prabowo Subianto dalam PEMILU Pilpres 8 Juli 2009, untuk periode 2009 – 2014.
Agenda Acara yang disusun pada saat itu sbb :
1.Pembukaan
2.Sambutan dari ketua Tim relawan PASOPATI Prop. Sulawesi Tengah
Yang dalam hal ini adalah Sdr. Herman Toding.
3.Penyerahan secara simbolis mandat pembentukan Tim relawan PASOPATI Wil. Kota Palu, oleh Sdr. Herman Toding kepada Sdr. Asse Sakke
4.Pemaparan Visi Misi Tim relawan PASOPATI
5.Tanya jawab
6.Penutup
Cat : Moderator : Ashari Arief, ST
Pemaparan Visi Misi Tim relawan PASOPATI disampaikan oleh Sdr. Herman Toding yang menyebutkan bahwa visi dan misi Tim relawan PASOPATI sama dengan visi misi dari Partai GERINDRA. Hal tersebuit diartikan bahwa Tim relawan PASOPATI siap mendukung segala kebijakan Politik dari Prabowo Subianto selaku Pembina dari Partai GERINDRA dan sekaligus orang yang ditokohkan dalam TIM PASOPATI, termasuk memperjuangkan berlakunya sistem ekonomi kerakyatan di bumi Indonesia ini.
Dalam kesempatan itu dijelaskan pula definisi ekonomi kerakyatan secara sederhana, yakni segala kebijakan ekonomi pemerintah yang memihak kepada rakyat menengah kebawah, termasuk mereduksi kebijakan ekonomi makro yang telah ada saat ini. Selain session tanya jawab yang melibatkan unsur Pers dan relawan, Sdr. Herman Toding juga memaparkan RENSTRA yang akan dilakukan Tim relawan PASOPATI Prop. Sulawesi Tengah dalam waktu dekat ini, termasuk segera membentuk Tim sampai pada tingkatan Dusun. Dia juga menyebutkan bahwa akan intens mengeluarkan pernyataan politis yang menguntungkan pasangan MEGA- PRABOWO di media. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat akan lebih mengetahui karakter, program, serta sejauh mana MEGA- PRABOWO memperjuangkan hak – hak rakyat kecil. Deklarasi tersebut ditutup dengan penyampaian Ketua DPD Partai GERINDRA DR. Ir. Alimuddin Paada, MS.
Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang hadir : 75 Orang (Relawan yang termasuk Penggurus)
5 unsur Pers: Metro TV, TV One, Indosiar, TPI, Radar Sulteng, Info baru

Selasa, 26 Mei 2009

hapeening art

Radar sulteng/Senin, 18 Mei 2009
Duka di Happening Art Bias 14

PALU - Suasana pagelaran seni tahunan Fakultas Teknik, Happening Art yang dihelat Sabtu (16/5), tidak seperti biasa. Jika pegelaran seni yang dihelar oleh Bias 14 itu pada tahun-tahun sebelumnya dalam suasana suka cita, maka Happening Art kali ini berselimut duka.
Rasa duka cita Bias 14 sangat terasa dari seluruh tampilan seni yang dihelat di Happening Art saat itu. Mulai dari gelaran puisi, performance band, hingga tari kontemporer. Bahkan di akhir pertunjukan tari kontemporer yang bercerita tentang kematian tersebut, sejumlah penonton terlihat menangis.
Ketua panitia pelaksana, Hery Kristianto mengaku suasana duka tersebut disebabkan oleh masih berkabungnya keluarga besar Bias 14. Di mana salah satu anggotanya bernama Odeht, meninggal dunia dalam kecelakaan, belum lama ini. Menurutnya pagelaran Happening Art kali ini khusus dipersembahkan untuk mendiang Odeht.
"Sesuai tema yang kami angkat yakni dari hari untukmu, maksudnya seluruh penampilan teman-teman saat ini didedikasikan bagi mendiang (Odeht, red)," jelas Hery.
Untuk mempertegas bahwa pagelaran Happening Art ditujukan untuk mengenang Odeht, panitia sengaja menampilkan serangkaian foto-foto pribadi Odhet. Terlihat juga visualisasi tetang Odeht diputar di sekitar tempat Happening Art berlangsung.(uq)

Sabtu, 16 Mei 2009

bambang teman saya

Ketua KPPS Tersangka
Date: Tuesday, April 21 @ 12:32:38 WIT
Topic: Berita

Diduga Lakukan
Penggelembungan Suara

CHANDRA PURNOMO–Tanjab Barat

Indikasi maraknya aksi kongkalikong oleh institusi pelaksana pemilu, dari tingkat kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) hingga panitia pemilihan kecamatan (PPK), dalam penghitungan suara pemilu lalu, ada benarnya. Kemarin (20/4), di Tanjab Barat, seorang ketua KPPS ditetapkan Polres Tanjab Barat sebagai tersangka karena diduga melakukan penggelembungan suara.

Ketua KPPS nakal itu bernama Zainuddin. Penetapan tersangka ketua KPPS 11 Desa Parit Deli, Kecamatan Kuala Betara, Tanjab Barat, itu diungkapkan Kapolres Tanjab Barat AKBP Dul Alim, malam tadi pukul 20.00 WIB. “Benar saat ini KPPS tersebut sudah kita tetapkan tersangka atas kasus penambahan surat suara di TPS-nya,” katanya via ponsel.

Dul Alim menjelaskan, penetapan tersangka tersebut dilakukan karena Zainuddin terbukti melakukan penambahan surat suara dan telah mengakui perbuatannya. ”Perbuatan tersangka itu sangat fatal,” kata Dul Alim.

Sebelum diperiksa polisi sekitar pukul 15.30 WIB kemarin, Zainudin di kantor KPUD membantah melakukan penambahan data pada TPS yang ia ketuai. ”Sebenarnya angka tersebut karena penghitungan ganda dari partai dan caleg, sehingga jumlahnya lebih. Jumlah suara sebenarnya 156, menjadi 213,“ jelasnya.

Terpisah, kuasa hukum tersangka, Indra SH, via ponselnya malam tadi mengaku belum mengetahui kliennya telah ditetapkan menjadi tersangka. “Saya belum mengetahuinya. Saat ini saya masih mendampinginya. Dia (Zainuddin, red) menyangkal telah menambah jumlah suara di TPS-nya,” ucapnya.

Informasi yang diperoleh Jambi Independent menyebutkan, sebenarnya kasus penggelembungan suara yang diduga dilakukan Zainudin terungkap pada 12 April lalu. Ketika itu PPK melakukan penghitungan suara yang disetorkan KPPS. Saat rekapitulasi TPS 11 Desa Parit Deli, PPK menemukan perbedaan jumlah antara pemilih rekomendasi yang menggunakan hak pilih dan jumlah suara yang sah serta tidak sah.

Untuk memastikan jumlah suara sebenarnya, ketika itu dilakukan penghitungan ulang. Hasilnya, terdapat kekeliruan KPPS dalam menentukan suara sah dan tidak sah, yakni pemilih yang menconteng nama caleg dan lambang partai, dihitung dua kali. Namun itu bukan karena kesengajaan.

“Sebenarnya itu bukan disenjaga, dan KPPS tersebut juga tidak tahu,” kata Kasubag Hukum dan Humas Sekretariat KPUD Tanjab Barat, Ismunandar SH, kemarin. Dari kacamata KPUD, menurut dia, dalam kasus itu tidak ada unsur kesengajaan. Saat penghitungan di TPS 11, hadir sembilan saksi dari parpol.

Ismunandar menilai, terlalu jauh bila kasus itu merupakan indikasi penggelumbungan suara. Itu karena jumlah surat suara di dalam kotak sama dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih, yaitu 156. “Jadi tidak ada penggelumbungan di sini. Yang terjadi adalah kekeliruan dalam men-tally, yaitu dua kali untuk partai dan caleg,” jelasnya.

Sebenarnya, lanjut Ismunandar, kasus itu telah diselesaikan karena sudah dilakukan penghitungan ulang di tingkat PPK disaksikan panwas kecamatan, saksi, dan telah dilakukan perbaikan. Anehnya, kata dia, panwas kecamatan masih melanjutkan kasus tersebut dengan melaporkannya ke Panwas Tanjab Barat serta diindikasikan sebagai pidana pemilu.

Dia sangat menyesalkan, karena dalam kasus itu Panwas melakukan penyitaan kotak suara yang salah itu tanpa memberitahukan ke KPUD. Belakangan diketahui, kasus itu sudah naik ke Gakkumdu Tanjab Barat. Ketua dan anggota KPPS diperiksa di Polres Tanjab Barat. Menurut anggota KPPS 11 Desa Parit Deli, mereka belum pernah sekali pun dimintai keterangan oleh panwas kecamatan dan Panwas Tanjab Barat. Ismunandar menilai, Panwas telah melanggar prosedur yang seharusnya dilewati dalam setiap penyelesaian kasus.

Sementara itu, Ketua Panwas Tanjab Barat, Sybli, saat dikonfirmasi via ponsel kemarin malam (20/4), tidak banyak berkomentar. “Tanyakan saja sama penyidik (polisi),” ujarnya.

Di Bungo, Pleno
Sempat Ricuh

Penghitungan suara lanjutan pada rapat pleno KPUD Bungo di Aula Hotel Swarna Bhumi malam tadi sempat ricuh. Keributan yang berlangsung sekitar 10 menit itu akibat ulah caleg Partai Hanura, Bambang, yang berusaha mengajukan interupsi saat rapat pleno digelar.

Saat bersamaan, caleg lain melakukan hal serupa. Dia menyatakan tidak puas terhadap pengumuman hasil penghitungan suara dari PPK yang disajikan KPUD Bungo melalui formulir DA1.

Ulah Bambang yang menyampaikan uneg-unegnya dengan cara berteriak itu menjadi pusat perhatian peserta rapat pleno. Beberapa peserta menduga, Bambang stres karena perolehan suaranya tidak sesuai harapan. Anggota polisi yang berjaga-jaga juga sigap untuk mengamankan situasi tersebut.

Bambang mengatakan, PPK Pelepat telah melakukan penggelembungan suara. Dengan emosi dia terus mengungkapkan kekesalannya. “Saya melihat sendiri, kertas suara sah dibuang ke tong sampah. Mengapa seperti itu kerja petugas PPK?” ujarnya. “Saya bukannya caleg stres yang kalah dari penghitungan suara, tapi saya hanya ingin agar kecurangan yang saya temui ini dapat ditindaklanjuti,” katanya lagi.

Pada kesempatan itu, Bambang juga menunjukkan lembar kertas penghitungan suara dan surat suara sah yang dia sebut sebagai suara sah yang dibuang ke tong sampah oleh petugas PPK Pelepat. Keributan yang berlangsung sekitar 10 menit itu tidak digubris KPUD.

Ketua KPUD Bungo Subhan Mahmud tetap meneruskan rapat pleno. Di sela-sela itu, ia menyampaikan UU Pemilu mengenai penghitungan suara. Intinya, menurut Subhan, sanggahan ataupun interupsi yang disampaikan saksi ataupun caleg atau peserta rapat pleno adalah yang berhubungan dengan UU Pemilu yang telah ditetapkan.

Saat menanggapi interupsi dari Bambang serta satu rekannya, Subhan menyatakan masalah yang dihadapi seharusnya disampaikan dulu ke PPK. KPUD Bungo hanya menerima rekapitulasi penghitungan suara dari PPK.

Bambang kemudian meninggalkan rapat pleno. Di luar, Bambang bersama rekannya yang juga merasa tidak terima atas pengumuman rapat pleno, terlihat terus menyampaikan ketidakpuasan. Hal tersebut menarik perhatian peserta rapat pleno hingga berhamburan keluar.(dwy)

Rabu, 13 Mei 2009

konserku


Senin, 8 Januari 2007
Iwan Ambo Puaskan Penonton

ALUNAN lagu yang dilantunkan Iwan Ambo dalam launching album yang bertajuk Bahasa Malam, mampu memuaskan ribuan penontonnya. Aksi performance yang memukau ini berlangsung tadi malam di open stage Taman Ria. Sejak pukul 20.00 Wita, 13 lagu ciptaannya dinyanyikan berturut turat.

Meski tiap lantunan sair lagu yang dibawakan putra Palu ini belum terlalu favorit di telinga penontonnya, namun konser ini berhasil menarik perhatian penonton yang mayoritas ABG dan memadati tempat dihelatnya konser. Counter penjualan kaset/CD yang disiapkan organizer, juga tampak ramai dikunjungi.

Selain menyanyikan 10 lagu terdahulunya yang sebelumnya pernah di luncurkan dalam bentuk CD, Iwan juga menyanyikan tiga tembang barunya, Misteri Cinta, Dia dan Kekurangan. Bahkan beberapa penonton tampak hanyut dengan bergoyang saat tembang berjudul Tak Terjamah Akal dilantunkan.

Iwan Ambo yang masih terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tadulako ini, usai pentas mengaku puas atas apresiasi penonton terhadap karyanya. Dikatakannya, untuk mengarap tiga tembang barunya, dibutuhkan waktu kurang lebih dua bulan termasuk arrangements musik. Dalam proses penggarapan album ini, menggunakan studio lokal sebagai tempat rekaman. "Semoga album dalam bentuk kaset pita ini, dapat menambah khasanah karya seni khususnya dalam kategori musik.(muz)

pamong praja algojo pemda


Catatan Kecilku, 12 Mey 2009 / Iwan Ambo

Pamong Praja eksekusi tukang bakso surabaya

Arogansi Pihak Polisi Pamong Praja (11/05) kembali terjadi lagi. Kali ini pedagang kecil yang berada dikota Surabaya yang menanggung akibatnya. Peristiwa bermula dari penertiban kelompok pedagang kaki lima dikawasan terlarang kota Surabaya. Salah seorang ibu muda beserta anaknya masih balita menjadi korban dari penertiban tersebut. Salah seorang saksi mata mengatakan bahwa truck yang menganggkut anggota Pamong Praja melaju dan langsung menabrak sebuah gerobak bakso yang berada di tepi jalan yang di dalamnya terdapat seorang balita. Karena ketakutan, seorang ibu muda pemilik gerobak tersebut berusaha kabur menggendong anaknya yang telah terkena siraman air panas dari dalam sebuah belanga gerobak, Namun tertahan karena rambutnya sempat dijambak oleh seorang oknum anggota pamong praja. Akibat dari insiden tersebut bocah kecil tak berdosa yang bernama Siti Hairoh itu menderita luka bakar yang cukup parah. Menurut keterangan dari pihak Rumah Sakit bahwa balita tersebut menderita luka bakar dengan persentase 67 % dan saat ini masih dalam kondisi sangat kritis. Meskipun akhirnya pihak Polisi Pamong Praja yang diwakili ketua Sat. POL PP Utomo menyatakan bahwa akan bertanggung jawab atas seluruh pembiayaan rumah sakit korban karena kelalaian dari anggotanya. Jika ini disebut “Bentuk Kelalain” bagaimana pula bentuk Arogansi versi Pol PP? Atau bukan berarti ini dianggap sebuah kecelakaaan yang harus dilupakan begitu saja dan tidak perlu diperdebatkan. Perlu di catat Ini adalah bagian dari sejarah Indonesia yang semakin melupakan kodrat kebangkitannya.

Sebagai warga Negara Indonesia, saya begitu prihatin, sedih, Jengkel, dan kecewa menyaksikan berita tersebut melalui siaran sebuah televisi swasta. Inikah bentuk dan model aparat yang diharapkan Masyarakat? Tentunya bukan hanya saya yang berkata tidak, namun mungkin hampir seluruh orang Indonesia yang memiliki hati nurani juga menolak aparat – aparat pemerintah yang di desain seperti layakanya robot bernyawa. Bukan hanya kali ini mereka melakukan penertiban dengan cara – cara brutal, tapi sudah cukup banyak jika ingin dicatat.

Setiap kali saya menyaksikan penertiban pedagang kaki lima oleh Polisi Pamong Praja melalui TV dapat dipastikan selalu terjadi benturan fisik antara kedua belah pihak, dan naifnya hal tersebut juga selalu melibatkan aparat kepolisian sebagai pasukan pengaman. Lalu jika Aparat kepolisian berperan sebagai pihak yang mengamankan setiap bentrokan fisik, bagaimana dengan peran Polisi Pamong Praja? Apakah mereka berperan sebagai algojo untuk orang – orang miskin? Padahal jika ingin ditelusuri lebih dalam mereka juga adalah bagian dari kaum miskin Kota. Ada pertanyaan besar yang selalu menghantui pikiran saya tentang pola rekrutmen dan pendidikan Para pasukan Algojo Pemerintah Daerah ini. Jika dalam hal ini mereka mengaku sebagai bagian dari aparat Pemerintah Daerah, tentunya harus lebih mengedepankan pola pendekatan persuasive pada setiap operasi – opersainya. Meskipun memang harus diakui hal tersebut merupakan bagian dari pelaksanan tugas, tapi pola seperti itu tetap tidak dibenarkan dalam tata kehidupan bangsa Indonesia yang saat ini sangat menjunjung Nilai – nilai HAM seperti tertuang dalam beberapa pasal Amandemen terakhir UUD 1945.

Jika harus kita harus membandingkan, sangat bijaksana kalo mata kita tertuju pada Aparat TNI dan POLRI yang sedang bertugas di garis terdepan bangsa sebagai salah satu kelompok yang dibentuk untuk melindungi Negara dan Rakyat Indonesia. Idealnya kini mereka begitu berupaya meraih simpati masyrakat karena merasa bagian dari masyrakat Indonesia itu sendiri. Pola rekrutmen dan pendididkan mereka juga begitu ketat, keras, disiplin, dan totalitas serta loyalitas mereka tak perlu diragukan lagi. Tapi toh mereka mampu mengendepankan Pendekatan persuasive demi menghindari sesuatu yang akan merugikan masyarakat. Lalu bagaimana dengan POL PP kita? Apakah pola pendidikan dan rekrutmen mereka lebih sulit dibandingkan dengan TNI dan POLRI? Apakah Tingkat Loyalitas dan kedisiplinannya Dianggap melebihi Aparat – Aparat pemerintah lainnya? Jika memang hal tersebut benar? Saya menyarankan agar ada mutasi JOB antara TNI dan POL PP. TNI kita tugaskan didalam Kota karena mampu meraih simpati Masyarakat, dan POL PP kita tempatkan Di garis batas Negara misalnya Di Ambalat, Papua, atau Di Aceh, mungkin hal ini lebih singkron dengan karakter keras dan kasar POL PP…

Jika memang ini tidak mungkin terjadi, saya mengharapkan kepada Pihak POL PP diseluruh Indonesia, mari bercermin dengan hati nurani. Anda semua adalah milik rakyat, gaji dan seragam anda hasil dari pajak rakyat. Jangan sampai anggapan masyarakat yang menyebut bahwa anda sekalian adalah “ Kelompok Preman Yang Diseragamkan Oleh Pemerintah Daerah Untuk Menghakimi Para Kaum Jelata”, dibina karena dulunya sering membuat onar di wilayah tempat tinggal anda.

……WASPADAI PENGADILAN RAKYAT…..

Senin, 04 Mei 2009

antasari azhar korban konspirasi elit politik

iwan ambo,ST
Kemarin, tepatnya (4/5/09), kapolda metro jaya Irjen pol wahyono mengumumkan peningkatan status Antasari Azhar dari saksi menjadi tersangka dalam pembunuhan Nasrudin zulkarnaen dan kini telah ditahan di Rutan Mapolda Metro Jaya. dalam halini antasari di sebut - sebut sebagai dalang dari otak pembunuhan yang melibatkan juga seorang perwira menengah Polisi dengan Pangkat kombes.
apakah benar yang disangkakan oleh pihak penyidik kepolisian kepada pendekar kasus korupsi ini?
saya pribadi berharap kita jangan cepat mengambil satu keputusan hanya karena pemberitaan dari berbagai media. terlalu dini untuk kita sebagai bangsa yang menjunjung asas hukum praduga tak bersalah. kita masih perlu menunggu jalannya persidangan, karena hal tersebut mutlak sebagai pembuktian apakah dia benar bersalah atau tidak. masih ingatkah kita dengan kasus pembunuhan Aktivis HAM munir? kasus tersebut juga melibatkan pejabat negara yakni Muchdi P.R. berbagai anggapan berkembang dan menyudutkan pribadi pak Muchdi beserta keluarganya, toh hasilnya juga tidak terbukti.
saya mengajak kita semua agar lebih jernih memahami persoalan tersebut, terlalu banyak kalangan yang menginginkan pak antasari jatuh khususnya mereka yang pernah terkait dengan kasus - kasus korupsi, dan mungkin saat ini sedang terlibat dalam jaringan korupsi besar dinegara ini. bagi saya skenario ini terlalu mudah ditebak oleh masyarakat, jika memang benar pak antasari adalah dalang sebenarnya, mungkin saya akan berkata ini adalah kebodohan terbesar. tapi hal itu tidak mungkin akan dilakukan oleh seorang antasari azhar yang disamping ketua KPK juga mantan jaksa yang kenyang dengan ilmu intelijen. jika memang pak antasari azhar menginginkan kematian Nasrudin, mengapa tidak menyewa pembunuh dengan cara berpura - pura menjadi perampok di rumah nasrudin dan menggunakan tindak kekerasan, sehingga muncul anggapan bahwa hal tersebut murni adalah peristiwa perampokan.
sangat jelas ini adalah sebuah skenario rekayasa yang memanfaatkan bukti sms pak antasari kepada korban. atau mungkin ada hal yang sangat urgen yang menyangkut rahasia negara dan mem blow up kasus cinta segi tiga sebagai dasarnya.
dan yang paling membingungkan adalah hal ini di ekspos pada saat KPK mengeluarkan statement akan menyelidiki sebuah lembaga penyelenggara kegiatan terbesar tahun ini di indonesia seminggu sebelum hal tersebut diketahui masyarakat luas. apakah ada ketakutan yang cukup luar biasa dirasakan oleh pihak - pihak tertentu dengan keberadaan Antasari Azhar dalam memimpin lembaga Super Body nya?
mari kawan, berfikir jernih, terus dukung penegakan kedalian di indonesia kita ini.mari bersabar menunggu putusan pengadilan.., dan dalam hal ini saya pribadi ingin mengatakan " Maju terus Untuk KPK..rakyat indonesia dibelakang anda

GERINDRA


Nasib Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan diputuskan pada Rapimnas Gerindra. Rapat para pimpinan partai ini akan secara khusus membahas pencapresan Prabowo beserta pasangannya.

"Rapimnas nanti tanggal 6 rabu di Hotel Grand Kemang," ujar Ketum Partai Gerindra Suhardi kepada detikcom, Senin (4/5/2009).

Suhardi menjelaskan, berbagai opsi akan ditentukan saat Rapimnas. Termasuk opsi menduetkan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Rizal ramli, atau dengan calon-calon lainnya.

"Untuk masalah capres dan cawapres kita akan serahkan kepada hasil rapimnas," jelasnya.

Menurut Suhardi, seluruh jajaran DPP Gerindra seluruh DPD akan hadir untuk memberikan suaranya. "Mudah-mudahan setengah hari sudah selesai," pungkasnya.

antasari membantah

Setelah beberapa hari menghindari wartawan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Antasari Azhar menggelar konferensi pers di rumahnya di Giriloka II, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Ahad (3/5) siang. Antasari duduk ditemani sang istri, Ida Laksmiwati, serta sejumlah kuasa hukumnya.

Dalam konferensi pers, Antasari membantah semua isu yang berkembang di media massa terkait keterlibatan dirinya dalam kasus pembunuhan direktur salah satu badan usaha milik negara, Nasrudin Zulkarnain. Menurut Antasari, statusnya dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran tersebut saat ini masih sebagai saksi, bukan tersangka. Sebagai penegak hukum, besok ia akan memenuhi panggilan kepolisian. Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengungkap status Antasari sebagai tersangka ketika menjelaskan alasan pencekalan mantan jaksa tersebut [baca: Antasari Gelar Konferensi Pers Siang Ini].

Selain itu, Antasari juga berharap para pimpinan KPK tidak kendor menjalankan tugas sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi. Antasari pun meminta masyarakat bersikap objektif dan menghormati proses hukum.

Selama jumpa pers siang tadi, Antasari selalu didampingi istrinya, Ida Laksmiwati. Antasari pun tak canggung mencium sang istri. Bahkan, saat diberi kesempatan berbicara, Ida mengaku percaya sepenuhnya kepada sang suami. Wanita yang menikah dengan Antasari sejak 26 tahun yang lalu ini mengaku tabah dengan persoalan yang dihadapi suaminya. Ia juga yakin sang suami tidak akan mengkhianati pernikahan mereka. Antasari tak sekali mencium sang istri. Usai jumpa pers, ia mau memenuhi permintaan wartawan untuk memeluk sang istri.

Dalam kasus yang menjeratnya, Antasari disebut-sebut terlibat cinta segi tiga dengan seorang caddy atau petugas pembawa peralatan pemain golf yang bertugas di lapangan golf Modernland, Tangerang, bernama Rani Juliani, berumur 22 tahun. Kabarnya Rani juga dekat dengan Nasrudin Zulkarnain. Cinta segi tiga itu berkelindan dengan kisah pemerasan, ancaman dan berujung pembunuhan Nasrudin.

Antasari dikabarkan menyuruh pengusaha Sigit Haryo Wibisono sebagai penyandang dana eksekusi. Sigit kemudian menyuruh beberapa orang lainnya untuk menghabisi nyawa Nasrudin Zulkarnain. Kasus ini juga melibatkan seorang perwira polisi. Antasari membantah semua tuduhan itu. Dan pukul 10.00 WIB esok, Ketua KPK nonaktif ini akan membeberkan kesaksiannya di hadapan polisi.

Sementara dari Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta polisi mengusut tuntas kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain yang diduga melibatkan Antasari Azhar. Presiden juga berharap lembaga KPK tidak terganggu dalam pemberantasan korupsi dengan terseretnya Antasari dalam kasus dugaan pembunuhan

pengkaryaan dalam dunia seni



Pengkaryaan Dalam Sudut Pandang Dunia Seni

Prolog

Dalam kehidupannya setiap manusia akan terus berkutat dengan pengkaryaan, penciptaan, dan pembentukan estetik dan etik sebagai bentuk eksistensi pengungkapan diri atas pengalaman-pengalaman fenomenal yang melingkupinya. Pengalaman-pengalaman ini kemudian coba diungkapkan melalui pembentukan simbol, kode, idiom-bahasa estetik sebagai fenomena penandaan dan pemaknaan terhadap realitasnya. Pengembangan atas pemahaman bahasa estetik dalam prosesnya sebagai praktek sosial tak bisa dilepaskan dari kondisi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Hal ini akan membuka ruang bagi diskursus kebudayaan untuk terus mendefinisikan estetika dan seni dalam upaya memahami kondisi sosial dan budaya yang tengah terjadi.

Definisi

Karya :

serangkaian hasil penjabaran pikiran/ide manusia yang tertuang dalam sebuah ekspresi lisan, tulisan dan bentuk/estetik

Karya Seni

adalah bentuk ungkapan perasaan manusia yang diterjemahkan dengan bahasa Seni/nalar seni oleh seniman itu sendiri yang kemudian di sajikan untuk dinilai/dinikmati

Seniman…???

Seniman adalah mereka yang mengabadikan hidupnya untuk menelaah dan mengkaji serta mengungkapkan perasaannya dengan cara mereka sendiri dalam sebuah lingkaran seni

Seniman adalah orang yang memiliki perasaan yang sangat sensitif terhadap apa yang ada disekelilingnya

Seniman adalah orang yang selalu merasakan kegelisahan

Seniman adalah orang yang sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran, kemurnian, cinta dan ketulusan

seniman adalah mereka yang tidak tahan hidup dalam sebuah tekanan

Seniman adalah mereka yang tidak ingin terpaku oleh sebuah sistim

Seniman adalah pemberontak yang berhati lembut

Dan Masih banyak lagi DEFINISI SENIMAN lainnya

karya dalam dunia seni

Karya seni yang hadir dari hasrat-hasrat, peristiwa, pikiran dimana karakter-karakter individual dan tipikalitas menyatu ke dalam pengungkapan materiel (bentuk) dan bangunan metafisisnya (isi), hanya memungkinkan seni ditemukan dalam eksistensinya sebagai aktivitas sosial. Saat individu mulai membangkitkan gairah “kediriannya” menjadi bentuk yang eksis ke dalam pengkaryaan maka fungsi sosialnya pun tak dapat dielakkan

Kemudian

Fungsi seni yang dipercaya menyimpan daya kritis dan semangat “provokatif”nya dalam melakukan pemaknaan yang disebut “aura seni” oleh beberapa pengamat seni, dianggap telah kehilangan auranya akibat budaya inidustri yang mereduksi karya seni menjadi fethisisme komoditi. Pengagungan nilai tukar atau pengelabuhan, marjinalisasi nilai guna melalui komoditi dalam diskursus kapitalisme, menurut Marx disebabkan fungsi ideologis seni yang merupakan bagian dari suprastuktur masyarakat dimana melibatkan ideologi dan kekuatan kelas sosial - status quo

Munculnya beragam aliran dalam seni sebagai misal, tidak hanya membawa suasana baru dalam kasanah realitas seni itu sendiri sebagai sebuah proses perkembangannya, tapi lebih dari itu apa yang mereka hasilkan dalam pengkaryaan adalah sebuah proses pengidentifikasian diri terhadap identitas budaya masyarakatnya. Pencarian identitas, falsafah hidup, tak lepas dari pembacaannya terhadap diskursus kebudayaan masyarakat modern yang mengalami krisis. Hal ini menempatkan seni menjadi jalan bagi yang “lain” dalam usaha manusia memahami realitasnya.

seni sebagai praktek sosial yaitu, bagaimana seni merupakan bagian dari suprastruktur masyarakat yang di dalamnya melukiskan proses aktivitas manusia dalam pengkaryaannya sebagai objek kesadarannya atas pemahaman historis, yang tak hanya mengandung struktur persepsi sosial tertentu – produk ideologi yang berkaitan dengan kondisi sosial suatu zaman, tapi juga mengakui “manusia yang khas” dalam bentuk aktivitas produktifnya membangun kodrat dan kapasitas yang di milikinya.

INTUISI PENGKARYAAN

1. seniman

2. lingkungan

3. Adanya gejala social

4. Kegelisahan seniman

5. Observasi

6. Konsep yang jelas

7. Karya seni

Karya seni
adalah sebuah kekuatan yang tak diperintah

Lahirnya tragedi berasal dari roh musik”, begitu tulis Nietzsche dalam bukunya The Birth of Tragedy (1872)

sedangkan jika dipahami secara rinci oleh kita bahwa banyak hal dan pengalaman yang pernah kita alami secara tidak langsung atas perintah karya seni seprti yang dimaksud diatas.

Contoh karya seni yang dianggap mampu memerintah manusia melalui hatinya

Lagu – lagu / Nyanyian

Puisi, syair, dan pantun

Adegan Drama, sandiwara, fragmen atau Film

Lukisan,dan foto

Patung dan bentuk bangun yang memiliki nilai estetika

Beberapa contoh karya seni yang dimaksud

Puisi, syair, dan pantun ;

wanita adalah ibu bagi setiap laki – laki, adakah engakau saudaraku memahami setiap daya tindakmu,,?

Pertanyaan yang muncul..

Sebanyak apa karya yang telah kita buat sepanjang perjalanan hidup kita,,??

Sejauh apa kita hargai karya yang pernah kita buat..??

Sudahkah kita menjadi Seorang yang berjalan di alur seorang SENIMAN..??

Saudaraku…
hanyakejujuranmu
yang bisa menjawabnya

Sabtu, 02 Mei 2009

gugat KPU Sulteng


IWAN.AMBO
Forum Lintas Partai yang dikoordinir oleh seorang Caleg DPR RI- dari Partai PKB yakni Yosep Husen Ibrahim SH, pada hari sabtu 2 Mey 2009 menggelar jumpa pers di restaurant Kembang Joyo jl. Emy saelan Palu guna menuntut transparansi oleh pihak KPU SULTENG beserta jajarannya mengenai perhitungan suara ulang. hal tersebut didasari temuan dan pelanggaran yang mereka temukan dilapangan. bukti penggelembungan suara menjadi hal yang paling disoroti dalam tuntutan tersebut. ditambahkan pula bahwa sejumlah anggota forum menyesalkan akn sikap KPU SULTENG yang tidak merespon tuntutan mereka. dalam kesempatan itu juga pak Yosep juga menyayangkan sikap dua orang oknum perwira polisi yang berusaha memebubarkan mereka saat menunggu surat dari panwaslu untuk diserahkan pada KPU SULTENG, terlebih lagi menurutnya bahwa kedua oknum tersebut mengancam akan menembak jika mereka berusaha bertahan.
Pak yosep juga sempat mengutarakan suap yang dilakukan oleh bupati kab. Banggai terhadap KPU demi meloloskan adik kandungnya dalam PILEG nanti, dan dengan berani menyatakan bahwa dia adalah salah satu orang yang melihat langsung kejadian tersebut
Rencananya besok (3/5)dengan biaya pribadinya pak yosep mengajak rekan - rekan anggota yang tergabung dalam Forum tersebut untuk berangkat kejakarta dengan maksud mengadukan kejadian tersebut ke meja Mahkamah konstitusi. dengan lantang dia berkata bahwa tidak ada masalah dengan biaya yang akan dikeluarkannya demi terwujudnya demokrasi indonesia yang sehat.

antasari azhar intellectual dader

detikcom - Sabtu, Mei 2
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dijadikan tersangka pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjara (PRB) Nasrudin Zulkarnain sejak 30 April kemarin. Antasari dijadikan tersangka intellectual dader alias otak pembunuhan.
"Adalah satu tersangka dari pelaku intellectual dader (otak pelaku) adalah Antasari Azhar. Tempat tanggal lahir di Pondok Pinang 18 Maret 1953," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Jasman Panjaitan membacakan surat dari Mabes Polri.
Hal itu disampaikan Jasman dalam jumpa pers di Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Jumat (1/5/2009).
Surat yang diterima Kejagung Jumat ini tersebut ditandatangani Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji.
"Guna kelancaran kasusnya diberitahukan kepada Jaksa Agung dan Pimpinan KPK bahwa penyidik Polri akan melakukan upaya paksa. Tertanda Kabareskrim Susno Duadji," lanjut Jasman.
Jasman menjelaskan, perkara pembunuhan Nasrudin ini akan tetap ditangani oleh Kejagung, selaku jaksa penuntut umum. Izin untuk menyidik Antasari pun tidak diperlukan karena Antasari sudah tidak tercatat sebagai pegawai Kejagung.
"Bahwa sejak Antasari Azhar sudah menjadi Ketua KPK maka status kepegawaian beliau sudah secara administratif tidak ada lagi di Kejagung. Maka pasal 8 ayat 5 Undang-Undang tentang Kejaksaan bahwa izin penyidikan tidak diperlukan dalam penyidikan kasus ini dan juga dihubungkan dengan ketentuan yang mengatur di KPK," jelasnya.

about me


Lahir di kota Palu tepatnya tanggal 21 maret tahun 1978,
Saya menamatkan pendidikan terakhir saya pada sebuah perguruan tinggi negeri dikota saya dengan gelar akhir Sarjana Teknik pada tahun Maret 2008
Saya sangat suka membaca buku – buku yang beraroma filsafat, tragedi kehidupan, dan cerita – cerita para musafir.
Saya sangat tertarik dengan dunia menulis, apa saja yang saya rasakan perlu untuk diketahui dan disimpan sebagai bagian dari sebuah sejarah
Untuk masalah tontonan,,,saya paling betah kalo dihadapkan dengan cerita tentang kehidupan masa lampau yang punya muatan sejarah tentang peradaban manusia, cerita tentang gejolak kehidupan sosial, dan film – film kartun..
Saya tertarik pada semua sesuatu yang sifatnya tidak kaku dan mengikat, dan yang tidak harus mengorbankan idealisme berpikirku.
Saya memiliki perasaan yang sangat halus hingga terkadang over sensitife. Dan kadang karena semua itu, sering berujung pada kesedihan yang mendalam atau kadang pula melahirkan emosi yang berlebihan pada diriku. Saya paling suka mengabadikan sesuatu yang menurutku memiliki makna yang dalam dengan berbagai cara yang kusukai, (puisi, lagu, atau karya – karya tangan yang mempunyai bentuk, entah itu cerita kesedihan atau bahagia.
Saya seorang yang suka memaafkan dan cenderung tidak pendendam, dan ada hal yang tidak kusukai dari diri saya, yakni suka menggampangkan sesuatu dan sedikit pembosan yang akhirnya tidak sedikit dari dua hal itu sering membuat saya kesulitan untuk memulai sesuatu yang baru. Diwaktu – waktu tertentu saya juga cenderung menyukai kesunyian. Saya juga salah satu dari jutaan orang yang mencintai keindahan.
Saya paling tidak bersimpati dengan hal – hal yang berbau basa – basi, apapun bentuknya.
Saya pernah menorehkan sejarah terindah dalam hidup saya..
Berbekal kemampuan dan talenta terbatas serta dukungan penuh dari orang – orang yang mencintai saya, mimpi sederhana saya dapat terwujud….
khalayak umum akhirnya bisa mengenal dan masuk kedalam wujud mimpi itu, dan kalangan media cetak pun berani mencatat rangkaian sejarah itu.
Namun perjalanan tidak hanya sampai disitu, bahkan bertambah warna yang tak saya duga sebelumnya akan hadir dalam hidup saya,
bahkan memvonis bahwa ini adalah takdir yang harus saya jalani,
sehingga, semakin hari perlahan saya pun bangga menjalani takdir itu, dan tak kalah bangganya saat berteriak dengan suara lantang diatas panggung musik yang penuh dengan tepuk riuh penonton
Saya semakin terperanjat dengan kebesaran dan keajaiban sang penciptaku..
Pencarian cinta saya selama ini ternyata telah memasuki sebuah babakan yang baru,
Dan saya kini tak sendiri lagi..,
saya menikahi gadis pilihan hati saya pada tanggal 07 Maret 2009, Pukul 11. 30 Wita
dan Kami telah disatukan dalam satu ikatan sakral dengan seluruh malaikat sebagai saksinya.

aku dan yang kulakukan



MALAM NANTI, OPEN STAGE BAHASA MALAM
Sumber: Harian Info Baru Palu
Sabtu, 6 Januari 2007

Info Palu- Obsesi Iwan Ambo untuk bersolo karier kini siudah terwujud. Album pertamanya yang bertajuk Bahasa malam yang diluncurkan juni 2006 lalu, terus ia promosikan lewat berbagai event. Bahkan, rencananya malam nanti ( sabtu 6/1) akan digelar open stage dilokasi Taman Ria Palu Barat.
Iwan dipastikan tampil memukau dengan membawakan beberapa hits andalannya. Album Bahasa malam berisikan sepuluh lagu dan semuanya ciptaan iwan. Sepuluh lagu dalam Bahasa malam itu, diakui memiliki kisah dan romantisme khusus.
Sebelum Iwan tampil Live, ada beberapa band yang mendahului menyapa penonton. Selain itu, juga dirangkaikan dengan pesta kembang api dan Acara Door Prize. Bahkan sabtu siang ini sebelum tampil, iwan keliling kota palu rolling show.
Sebelum memilih bersolo karier, iwan menempah diri bermain musik dilingkungan kampus. Difakultas Teknik Sipil Untad, Ia bersama teman – temannya mempopulerkan nama akustik comberan yang terkenal dengan lagu – lagu andalannya.
Waktupun terus berjalan, dengan segala usahanya,Iwan akhirnya melempar album pertamanya Bahasa Malam kepasaran. Praktis laku terjual dan cukup mendapat respon.
Hits yang terangkum dalam Bahasa malam diantarany, cerita hujan, ketakberdayaanku,Hakikat manusia, sesal dan tak terjamah akal. Pada Lagu hakikat manusia, Iwan menceritakan sebuah persahabatan dua insan yang akhirnya menyimpan rasa.
Kisah cinta dan persahabatan, begitu kental dalam diri iwan. Tidak terlalu mengherankan jika Bahasa malam penuh ekspresif cinta dan cerita sahabat. Konser iwan malam nanti bukan yang kali pertama pada penampilannya, yang mana telah dinantikan oleh Fansnya.( Cmo)



IWAN AMBO PUKAU WARGA PALU
Sumber : Harian Info Baru Palu
Senin, 8 /1/ 2007

Info Palu. Penyanyi kebanggaan masyarakat Palu, Iwan ambo tampil memukau penonton dalam konser album perdananya ” BAHASA MALAM “ di Taman Ria Palu, sabtu Malam (6/1).
Tampil bersama lima orang pemain Band Pendukung dihadapan ratusan Penggemarnya yang sudah setia menunggu sejak pukul 20.00 Wita.
Sekitar pukul 21.00 Wita Iwan Ambo beraksi setelah sebuah grup band local beraksi membuka konser gratis yang berlangsung sekitar 100 meter dari bibir pantai Talise Palu itu.
Diatas Panggung seluas sekitar 70 meter persegi itu, Iwan menyanyikan salah satu lagu yang berjudul “ sesal” yang menjadi andalan di album pertamanya itu.
Konser yang berlangsung selama 90 menit tersebut berakhir pada pukul 22.30 WITA. Seusai pertunjukan, Iwan Ambo menyatakan kepuasannya bisa menyapa ratusan penggemarnya yang sebagian besar kaum hawa itu.
“ terima kasih sekali atas kehadiran teman – teman semua, semoga musik saya bisa diterima kalian semua, “ kata iwan sembari melempar senyum tipisnya.
Sementara itu, seorang penonton, Effendi mengatakan, Iwan ambo harus sering melakukan pertunjukan di berbagai wilayah Sulteng supaya dia lebih dikenal luas di masyarakat.
Dua atau tiga tahun lagi mungkin dia (Iwan Ambo) setelah namanya akrab di telinga masyarakat Sulteng, mungkin dia bisa berkembang menjadi artis kebanggaan indonesia. (ant/b).

may day 2009

Aksi Memperingati Hari Buruh Sedunia
Jumat 1 Mey 2009 Di Jl. Dr. Samratulangi Palu, SULAWESI TENGAH
Oleh kelompok Masyarakat Adat, Tani Kec. Palolo,Organisasi Buruh,
Dan Para Kaum Jurnalis Kota Palu.
( MAY DAY of the MOMENT )
Iwan Ambo, ST

Cuaca hari itu sedikit lebih bersahabat dari pada hari Jumat biasanya di kota Palu. Sedari pagi hingga menjelang siang matahari diselimuti awan gelap seakan ikut turut merasakan suka cita Kaum Buruh yang telah berkumpul sejak pukul 08.30 Wita di Lokasi Taman Gor yang merupakn salah satu taman kota yang hampir punah dikota Palu untuk menuangkan segala jeritan kepedihannya kepada mereka yang tergabung dalam komunitas pemilik modal dan pemerintah
Dengan Sepeda motor andalanku, aku melewati jalan dekat tempat kumpulan masa tersebut mempersiapkan aksinya. Sejumlah Bendera Ormas dengan warna merah tua hampir mendominasi kawasan daerah itu. Sejenak kuhentikan sepeda motorku tepat di bagian sisi kanan taman kota itu. Mataku coba mengamati apa yang mereka akan lakukan, dan akhirnya perhatianku tertuju pada empat orang yang memang kuketahui berprofesi sebagai seorang jurnalis kota Palu. Niat dalam hatiku pun drastis berubah. sebagai orang yang sangat menyukai dunia jurnalis akupun langsung memasuki area tersebut dan coba bergabung dengan mereka. Dari pembicaraan mereka kuketahui bahwa hari ini juga teman – teman jurnalis tersebut akan bergabung dengan kelompok masa yang ada sekalian akan mendeklarasikan beridirinya Serikat Pekerja Pers Mercusuar (SPPM). Dalam isi selebaran tersebut aku hanya dapat mengutip sebagiannya yakni “ serikat pekerja semestinya tidak dianggap duri dalam daging disebuah perusahaan pers…
Tepat Pukul 08. 50 WITA Masa aksi termasuk aku berbaris rapi dengan Empat berbanjar tepat di hadapan Lokasi Taman Gor yang kebetulan berhadapan langsung dengan Rumah Dinas Bapak Gubernur Sulteng. Dengan kawalan ketat dari pihak keamanan kamipun mulai berjalan dengan perlahan sambil mendengarkan Orasi – orasi lantang para koorlap yang saat itu berdiri diatas mobil kap terbuka yang dilengkapi Sound System standar ala demonstran Indonesia.
Perlahan namun pasti kami pun melewati rute Jl. Moh. Hatta - Ahmad Dahlan – St. Hasanuddin – Sudirman – dan berhenti di Jl. Dr. Samratulangi tepat Di depan Kantor Gubernur Sulteng dan Kantor DPRD Sulteng yang juga tidak begitu jauh dari Mapolda Sulteng. Orasi demi orasi mulai diteriakkan mulai dari menuntut kesejahteraan buruh sampai meminta keadilan pemerintah daerah yang dalam hal ini khusus pengelolah Taman Nasinoal Lore Lindu yang telah merampas hak tanah ulayat masyarakat Adat dan mempersempit gerak para petani yang bermukim disekitar wilayah kec.Palolo. Perlu diketahui bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah pemasok sayuran terbesar di daerah Sulawesi Tengah. Teriakan orasi dari setiap perwakilan setiap desa terus berganti demi meraih simpati para pemimpin Negeri.
Ironisnya, meskipun Suara telah hampir habis dan keringat membasahi sekujur tubuh peserta aksi, pintu gerbang rumah rakyat ( Kantor DPRD) tertutup rapat dengan hiasan blockade pihak kepolisian didalamnya, Pun terjadi dengan pintu gerbang Kantor Gubernur Sulteng. Tak ada respon positif dari pemimpin – pemimpin kita. Atasan hingga bawahan lebih peduli merapikan setelan baju dinasnya yang tanpa mereka sadari itu hasil dari pajak rakyat.
Pikiranku menerawang jauh, kemana perginya sekumpulan CALEG yang kemarin berkampanye menjual nama rakyat kecil, akan membela hak petani, coba memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh? Apakah mereka lebih memilih berkonsentrasi menghitung hasil suara mereka? Ataukah memang mereka memang ternyata minim konsep dalam hal ini? Hingga akalku mencoba menerka, bahwa memang ternyata rakyat kecil tetaplah rakyat kecil yang harus terus tetap menanggung ketidakadilan negeri ini.
Tepat pukul 11.20 Wita, masa mulai beranjak meninggalkan lokasi, mencoba menghargai panggilan Allah S.W.T yang sayup terdengar dari corong suara mesjid – mesjid. Karena hanya dengan niat itulah Kekecewaan sedikit lebih bisa terobati.
Akupun pulang dengan perasaan yang bergejolak, seandainya orang tuaku adalah salah seorang yang duduk dipemerintahan, andaikan orang tuaku duduk di kursi parlemen, andaikan orang tuaku salah satu pemimpin sebuah partai di negeri ini, andaikan orang tuaku salah seorang caleg yang ikut berkompetisi dalam pemilu kemarin?
Mungkin akulah orang yang paling menanggung malu akan kejadian tersebut…
Seumur hidup…
Orang tuaku hanya seorang dari sekian juta buruh yang pernah ada di indonesia ini

Jumat, 01 Mei 2009

My IDEA
SEKELUMIT STRATEGI SEDERHANA PEMENANGAN PEMILU
Oleh : Iwan Ambo, ST

Salah satu perubahan mendasar dalam praktek penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di era otonomi daerah, yaitu proses seleksi kepemimpinan eksekutif lokal tidak lagi dipilih dan ditentukan oleh DPRD, tapi langsung oleh rakyat. Output pilkada diharapkan pemimpin eksekutif lokal yang bisa memenuhi preferensi mayoritas masyarakat lokal dan mempercepat terbentuknya pemerintahan daerah yang lebih baik (Good Governance). Dengan demikian dari sisi subtansi, Pilkada diharapkan bisa melakukan proses seleksi pemimpin yang dinilai rakyatnya terbaik untuk melakukan perubahan-perubahan yang menjanjikan dan memberi manfaat kepada masyarakat luas.
Merujuk akan anggapan diatas, kita tidak bisa menutup mata akan kondisi masyarakat Indonesia yang semakin cerdas dalam mengamati dan memahami persoalan yang telah dan sedang terjadi dewasa ini, khususnya mengenai polemic – polemic yang erat kaitannya dengan Sistem Tata Negara. Isu global yang selalu menjadi sentral pembicaraan masyarakat adalah persoalan - persoalan kesejahteraan. Dalam hal ini, persoalan kesejahteraan telah menjadi hal yang pantas dan harus diteriakkan oleh semua kandidat pemimpin daerah saat melakukan orasi di depan masa pendukungnya dengan harapan akan menuai perolehan suara yang lebih pada saat proses pemilihan berlangsung, yang disamping itu perlu dilengkapi beberapa metode teknis yang dilakukan oleh tim sukses masing – masing calon menjelang proses pemilihan. Sehingga hal tersebut juga diharapkan akan menjadi salah satu factor terpenting penentu kemenangan untuk calon yang diusung. Namun pada hakikatnya perlu disadari bahwa tidak sedikit yang menuai kegagalan dalam konteks tersebut.
Dari sekian banyak hasil pemantauan mengenai berita kegagalan kandidat dalam memenangkan Pilkada pada era pemilihan langsung di Negara tercinta Indonesia ini, serta beberapa literatur dan artikel yang pernah saya baca mengenai teori pemenangan pemilu, maka dengan segala kerendahan hati saya berasumsi bahwa sebelum pasangan kandidat mengikuti proses pelaksanaan Pilkada tersebut, alangkah baiknya rencana dan strategi pemenangan perlu dimatangkan. Beberapa diantaranya menurut hemat berpikir saya adalah :
1. Pembentukan Tim Pemantau Kinerja Koordinator lapangan (KorLap)/Relawan
Hal diatas menjadi barometer pertama saya dalam mengamati kegagalan dan keberhasilan kandidat – kandidat dalam memenangkan Pilkada disetiap daerah pemilihannya. Alasan tersebut sangat realistis dan mendasar, mengingat akan peristiwa yang banyak terjadi saat ini, bahwa tidak sedikit kandidat – kandidat yang telah gagal pada saat perolehan suara, banyak dimanfaatkan secara keliru dari sisi financial oleh beberapa Korlapnya yang tidak bertanggung jawab dan hanya mencari keuntungan sendiri dari kesempatan yang diberikan. Sehingga hasil akhirnya menunjukan bahwa kandidat yang telah kalah dalam pemilihan jatuh miskin, sedangkan korlapnya menuai kekayaan mendadak.
Olehnya itu hal tersebut perlu untuk diwaspadai dengan pembentukan tim pemantau seperti yang dimaksud diatas. Disamping sebagai salah satu cara menanggulangi kerugian yang lebih besar dari para kandidat yang telah kalah, metode ini juga lebih bias membuktikan secara jelas tentang prediksi kemenangan dukungan suara setiap kandidat di setiap daerah pemilihan dengan metode perhitungan analitis yang lebih pasti.
Garis kerja dan Hubungan Tim Pemantau Dengan Kandidat serta Korlap disetiap daerah pemenangan dapat dilihat pada skema berikut ini :



2. Metode Kampanye
Menurut Cornelis Lay (1977) menyebutkan bahwa pada tingkat masyarakat, pemilu dimaknai dan dipraktekan cukup bervariasi Khususnya di kawasan yang bercorak pedesaan dan cukup tertinggal secara sosial, ekonomi dan politik. Pemilu tetap dimengerti dan dipraktekan oleh masyarakat sebagai bagian dari ‘ ritual politik’ para pemimpin untuk mengukuhkan legitimasinya. Sementara warga adalah penggembira yang siap dimobilisasi.
Namun seperti yang saya telah katakan diatas bahwa masyarakat kita saat ini sudah semakin cerdas dalam menganalisa setiap persoalan, terlebih karakter para kandidat yang mencalonkan diri sebagai pemimpin mereka di masa depan. Trauma masa lalu menjadi salah satu sorotan awal masyarakat ketika janji politik para kandidat yang telah terpilih tidak terealisasikan hingga masa akhir jabatannya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut sekali lagi saya mengatakan bahwa para kandidat sangat perlu mempelajari teknis perolehan suara melalui media kampanye baik terbuka dan tertutup. Beberapa diantaranya adalah :
• Efektifitas kampanye
Menurut teori dari Samuel Huntington yang telah dibuktikan oleh Lembaga Penelitian Univ. Gadjah Mada dalam penelitian pada sejumlah responden, bahwa ada Dua pola yang dianggap paling efektif dalam penyampaian materi kampanye, yakni Diskusi Pedesaan dan Kampanye melalui TV, Radio, atau Media Surat Kabar.
• Informasi Politik
Informasi Politik yang dimaksud adalah mengenai isi dari materi kampanye. Materi kampanye yang paling menarik untuk diikuti oleh masyarakat adalah persoalan – persoalan yang menyangkut perubahan Sistem Tata Pemerintahan Daerah ditinjau dari segi pelayanan birokrat dan kesehatan, pemberantasan KKN, transparansi Dana, serta peningkatan taraf hidup masyarakat kecil. Mengingat ketiga materi tersebut sangat menyentuh aspek – aspek kehidupan paling mendasar dari masyarakat itu sendiri.
• Penyampaian Informasi Politik
Oleh beberapa kalangan pengamat politik Indonesia yang menyoroti metode penyampaian informasi politik di depan public pada saat kampanye berlangsung mengatakan, bahwa alangkah baiknya para kandidat Kepala Daerah yang akan mengikuti kampanye didaerahnya bercermin pada cara penyampaian Informasi Politik SBY dan JK pada saat Pemilu Pilpres tahun 2004. menggunakan bahasa santun, berbudaya, intelek, menggunakan istilah agamais ( insya Allah) dalam berjanji, berwibawa, dengan suara datar namun terkesan pasti, dan tidak menjelek – jelekkan lawan politiknya. Dengan cara seperti itu public semakin bersimpati, dan bukan tidak mungkin grafik perolehan suara pendukung menjelang pemilihan semakin naik. Hal inilah yang menurut mereka sering terlupakan oleh para kandidat Kepala Daerah dalam pola penyampaian informasi politiknya di depan masa pendukung mereka. Sekali lagi saya mengutip kalimat yang dikeluarkan oleh salah satu pengamat politik Indonesia yakni Bapak Prof. Dr. Bachtiar Ali dalam wawancara mengenai metode Kampanye yang efisien Di TVRI Nasional tanggal 03 Juli 2008, bahwa dalam penyampaian informasi politik yang dilakukan oleh para kandidat kepala daerah pada saat kampanye berlangsung “Mbok ya jangan terlalu berkoar keras dan lama” Karena masyarakat saat ini menginginkan tipe pemimpin yang ulet, ambisius, cerdas, rendah diri, jujur dan kharismatik. Kemenangan Pasangan Ahmad Heryawan – Dede Yusuf dalam Pilkada jabar, pasangan Ismet Iskandar – Rano Karno dalam ajang pemilihan Bupati Tanggerang serta pasangan Syamsul Arifin – Gatot Pujo Nugroho dalam Pilgub Sumatera Selatan tidak luput dari pola penyampaian seperti yang dimaksud diatas.

CATATAN kocili
tentang
SEKELUMIT STRATEGI SEDERHANA
PEMENANGAN PEMILU
Oleh : Iwan Ambo, ST

Kamis, 30 April 2009

PERISTIWA PENEMBAKAN

PERISTIWA PENEMBAKAN DUA ORANG WARGA SIOYONG, KEC. DAMSOL, KAB. DONGGALA PADA HARI SELASA, 28 APRIL 2009JAM 19.00 WITADILOKASI JALAN DESA SIOYONG




Menurut korban pertama yang bernama Syafrudin;Umur 28 Tahun, Agama Islam, Status Sudah Menikah, Suku Dampelas, Luka tembak Bagian dalam Betis Kanan, membenarkan bahwa kejadian penembakan oleh Aparat Brimob terjadi sekitar pukul 19.00 WITA ( Usai waktu sholat Magrib) di desa Sioyong, Kec. Damsol, Kab. Donggala. Peristiwa berawal dari Pengangkutan Material Jenis Batu Kali oleh Pihak perusahaaan PT. ASIAN dari Desa Parisan Agung Menuju Proyek Reklamasi Pantai di Desa Sabang yang rutenya harus melewati Desa Sioyong. Menurut Penjelasan singkat Korban ,bahwa dampak dari pengangkutan Material tersebut akan mempercepat proses pendangkalan sungai yang dikhawatirkan akan berpengaruh pada system pengairan sawah Petani di Desa Tersebut (air tidak lancer mengairi sawah Petani).

Menurut Korban, ketika Rombongan Kendaraan Truck pengangkat Material Milik PT. ASIAN MANDIRI yang saat itu dikawal oleh ± 12 anggota Brimob Berseragam dan bersenjata lengkap yang menggunakan kendaraan mobil Polisi akan melewati Desa Sioyong, ± 1000 jumlah masa menghadang kendaraan tersebut. Masyarakat saat itu meminta agar material tersebut tidak diangkut dan meminta kepada Pihak perusahaan untuk mengembalikan material itu pada tempatnya semula. Masyarakat Sudah gerah dengan sikap Dari Perusahaan yang telah tiga kali tidak menanggapi permintaan masyarakat. Dan perlu diketahui bahwa setiap pengangkutan material selalu menyertakan pengawalan Dari Pihak Aparat BRIMOB. Pengangkutan Material setiap harinya dilakukan 3 – 4 kali ret. Menurut pengakuan korban bahwa pada saat peristiwa terjadi merupakan penganngkutan yang ketiga kali.

Saat itu permintaan masyarakat tidak mendapat respon positif dari pihak Perusahaan, bahkan mendapat peringatan keras dari pihak aparat Brimob yang saat itu mengawal mobil pengangkut material agar tidak menghalangi jalannya proses pengangkutan. Masyarakat tidak menggubris peringatan tersebut. Kemudian Aparat Brimob langsung menembakan gas Air Mata Kearah kumpulan Massa yang hanya berjarak ± 10 meter. Saat itu masyarakat mulai panik mendengar beberapa kali bunyi letusan tembakan dari aparat.dan masyarakat tidak melakukan perlawanan. Korban awalnya tidak merasakan telah terkena tembakan karenan kondisi yang kacau dan suasana yang minim penerangan. Korban dilarikan kerumah sakit sekitar pukul 11.00 WITA dan tiba di RS. UNDATA Palu pada Pukul. 03.00 Dini hari ( tgl 29 April 2009).

Selain membenarkan keterangan Korban 1, Korban 2 juga yang bernama Ramang Datu Adam yang juga tertembak di betis kanan menambahkan bahwa Saat kejadian tersebut diawali oleh peringatan dari KAPOLSEK dengan alat pengeras suara dengan tidak memakai pakaian seragam kepolisian kepada masyarakat agar tidak memblokade jalan kendaraan pengangkut. Menurutnya lagi tidak ada tembakan peringatan dari pihak Aparat, melainkan langsung diarahkan dan mengenai korban.

Salah seorang Saksi Yang bernama Ibu Erna Membenarkan peristiwa tersebut karena saat itu saksi juga berada di TKP, Saksi juga mengatakan bahwa telah beberapa kali dilakukan Negoisasi Antara masyarakat dengan Aparat desa yang saat itu diwakili oleh Camat Setempat, namun yang memancing kemarahan masyarakat adalah ketika perusahaan kembali melakukan aktivitas pengangkutan material pada hari minggu sampai dengan hari Senin tanpa ada keputusan bersama dengan warga mengenai hasil negoisasi pada hari sabtu tanggal 25 April 2009, masalah tersebut. PT ASIAN MANDIRI telah berada di daerah desa Parsian Agung sejak 1 bulan yang lalu tepatnya sebelum pemilu berlangsung. Proses penghadangan Pengangkutan Material di mulai pada pukul 14.00 WITA. Saksi juga menegaskan bahwa pada saat itu kendaraan pengangkutan material diawali dengan kendaraan polisi.

Dengan Kejadian tersebut Pihak keluarga saat ini berusaha meminta keadilan kepada lembaga kepolisian untuk mengusut tuntas Oknum Anggota Brimob yang melakukan penembakan terserbut.